[Bincang Musik] Mantra-Mantra; Membisiki Hal-Hal Baik


"Kau menahanku tak terburu-buru." --Rancang Rencana, Kunto Aji



Seperti kutipan lirik di atas, album Mantra-Mantra yang diluncurkan Kunto Aji berhasil untuk mengajak saya menikmatinya secara perlahan-lahan, meresapi setiap lirik yang dibawakan, juga mengajak pikiran saya untuk terbang bersama setiap pesan yang disisipkan dalam setiap liriknya. Manis.

Saya memang sudah menjadi penggemar Kunto sejak dia masih menjadi salah satu peserta ajang pencarian bakat di salah satu stasiun TV swasta. Suaranya yang amat khas berhasil membuat saya jatuh sayang dan memberikan perhatian lebih terhadap karya-karyanya kemudian hari. Berhasil. Selalu berhasil membikin saya jatuh cinta. Baik lagu-lagu yang ia bawakan sendiri, maupun yang ia lantunkan dengan penyanyi lain. Kunto adalah harapan yang sangat baik dalam industri musik Indonesia.

Nah, diakunya, setelah bekerja kurang lebih selama dua tahun untuk menggarap album Mantra-Mantra ini, dengan melalui serangkaian kerja kreatif, berkonsultasi dengan psikolog, dan proses panjang lainnya, akhirnya Kunto berhasil mengantarkan album ciamik ini kepada telinga-telinga pendengarnya. Seperti biasa nih, di blogpost saya yang sudah beberapa bulan ini mati suri selepas wisuda kemarin, akhirnya saya beranikan diri untuk (sok) mengulas album Kunto. Yuk, mari!

1. Sulung

"Relakankah yang tak seharusnya untukmu."

Duh. Pertama kali saya mendengarkan si Sulung yang menjadi trek pembuka di album Mantra-Mantra ini, saya langsung jatuh sayang. Mendengarnya di dalam kamar sembari menatap hujan yang jatuh satu-satu di luar, saya menangis. Sesenggukan. Suara khas Kunto menggema tenang di pendengaran, dan berderet-deret pesan positif baik dinyanyikannya. Sulung ini mengajak kita untuk selalu bersikap positif terhadap apapun yang kita miliki dan mengajak kita berdamai dengan perasaan sendiri. Lagu ini menjadi favorit saya di dalam album Mantra-Mantra. :')

2. Rancang Rencana

"Jangan berubah. Jangan berubah."

Saya memejam mata banyak-banyak saat mendengarkan trek kedua dalam album ini. Lirik yang mengajak pendengar untuk tetap menjadi diri sendiri, betapa pun banyak hal yang membuat kita seakan membenci diri sendiri, atau tentang ambisi-ambisi dan impian dalam hidup yang seakan mengajak kita untuk meninggalkan jati diri sendiri, kita tak boleh berubah. Tetap menjadi pribadi kita sendiri. Duh, pesan positif lagu Rancang Rencana ini benar-benar berhasil membikin saya menekur dalam. Kunto, you rock!

3. Pilu Membiru

"Tak tergantikan, walau kita tak lagi saling menyapa."

Saya melihat lagu ini sebagai lagu patah hati. Lagu sedih, Liriknya yang menggambarkan keadaan seseorang yang patah hati, Kunto membikin saya mengingat masa-masa terburuk dalam percintaan saya. Bedanya, lagu ini meratapi kesedihannya bukan dengan cara yang amat cengeng dan menye-menye. Mendengar lagu ini, kita seolah diajak berdialog dengan diri sendiri, dan mungkin kepadanya, yang ada hal belum terselesaikan yang kita ingin bicarakan. Duh.

4.Topik Semalam

"Semalam, kau tanyakan lagi arah kita."

Saya suka sekali instrumen musik yang mengiringi lagu Topik Semalam ini. Manis. Liriknya pun berhasil bikin saya senyum-senyum. Di usia yang hampir seperempat abad ini, di mana circle saya dikelilingi oleh teman-teman yang sudah bersatu dengan yang dicintainya, lagu ini mewakili sekali perasaan banyak orang di sepantaran saya. Bercerita dengan aliran yang manis tentang seorang laki-laki matang yang siap meminang sang pujaan hati. Hihi, saya senyum-senyum berasa dinyanyikan Kunto langsung. Besok-besok kalau berkesempatan nonton konser langsung Kunto dan mendengar lagu ini, pasti saya bakalan senyum sepanjang lagu Topik Semalam. Haha!

5. Rehat

"Tenangkan hati, semua ini bukan salahmu."

SUKA BANGET YAWLA SAMA LAGU INI. Self healing banget. Kunto membisikkan lirik-lirik pesan positif dalam lagu ini. Like literally (wkwk, Jaksel mode on), seberapa seringkah kita menyalahkan diri sendiri atas satu keadaan buruk yang menimpa diri kita? Atau seberapa seringkah kita over thinking terhadap sesuatu, di mana pikiran kita berkata yang tidak-tidak, menakuti diri sendiri dengan kemungkinan-kumungkinan terburuk, dan lain lain. Sering banget, kan? Nah, Rehat ini benar-benar menarik ulur semua was-was serta kekhawatiran kita akan sesuatu yang belum tentu juga akan terjadi. Manis sekali. :')

6. Jakarta-Jakarta

"Ingar-bingar sudut jalan yang takkan pernah mati. Kota yang sama yang membuatku merasa sepi."

Pesan lagu ini hampir sama dengan lagu Maudy Ayunda, Jakarta Ramai. Baca di sini ya reviewku tentang album Oxygen-nya Momod. Nah, diakui Kunto, Jakarta-Jakarta ini ia ciptakan untuk para pendatang di kota metropolitan Jakarta. Di mana Jakarta seperti love and hate relationship untuk kebanyakan orang di sana. Benci macetnya, tapi merasa butuh bertahan sebab di sanalah mereka mencari nafkah. This song sounds so complicated for me.

7. Konon Katanya

"Jangan ragu-ragu, Cantik, kau tahu hidup bukan tentang angka."

Lagu ini sudah ada sebelum trek-trek lain di Mantra-Mantra muncul. Bahkan, saya sudah jatuh cinta duluan saat melihat video klipnya yang PETJAH! Belum lagi iringan musiknya yang terdengar lucu, lirik reffrainnya yang amat candu dan selalu muncul tiba-tiba saat saya sedang melamun. Nah, lagu ini butuh agak lama buat saya memahami maknanya secara utuh. Setelah mendengarkan berulang-ulang, saya pribadi mendefinisikannya seperti seseorang yang sedang merasakan quarter life crisis, kemudian mencoba merenungkan makna hidup sebenarnya, dan mencari hal apa yang sebenarnya membikin dia bermakna. Itu saya, sih. :D

8. Saudade

"Jadi besar dan bestari, serap yang baik untukmu."

Lagu ini hangat sekali di telinga saya. Seperti pelukan mamak. seperti bau daster mamak. Seperti wangi bumbu yang sedang diramu mamak di dapur. Seperti nyanyian berat bapak. Hangat sekali. Saya sendiri mengartikan lagu ini seperti harapan-harapan orang yang menyayangi kita, mereka berdoa dan mengharap hal terbaik memeluk diri kita. Seperti itu. Duh, ngetik ini saya sambil menangis. :')

9. Bungsu

"Cukupkanlah ikatanmu."

Bungsu menjadi penutup yang amat berkesan di album Mantra-Mantra. Setelah mendengar 8 trek lain di Mantra-Mantra yang penuh pesan-pesan baik dan penghayatan yang dalam, Bungsu hadir sebagai simpul yang membikin kita merenung banyak. Kunto menyisipkan pesan yang amat kuat, bahwa yang bertanggung jawab atas kebahagian kita sendiri, adalah kita sendiri.

Huhuhu. Kunto SUPER BERHASIL membuat saya makin jatuh cinta terhadap karya-karyanya. Mantra-Mantra saya beri nilai sempurna. Terus berkarya, Kunto!


Luwuk, penghujung Oktober 2018

Comments

Popular Posts