[Bincang Musik] Daramuda Project; Eargasm Tiada Henti



Darahku air
Batu tulangku
Tanah ini tubuhku --Suara Dunia, Sandrayati Fay




ASTAGANAGA!

Itu kata pertama yang saya ucapkan ketika pertama kali tahu soal project musik yang melibatkan 3 musisi super keren; Rara Sekar, Danilla Riyadi, dan Sandrayati Fay di awal tahun ini. Gila, luka patah hati saya karena ditinggal Banda Neira belum juga pulih benar, dan akhirnya saya bisa lagi menikmati karya-karya musik yang ada Rara Sekar di dalamnya. Duh, siap-siap eargasm pol-polan kalau begini, itu kata batin saya pas tahu Rara ada dalam bagian project musik ini.



Jadi, di Daramuda ini, ketiga penyanyi perempuan cantik dengan talenta luar biasa (please why are they so perfect? T_T) memang memiliki satu garis yang sama dalam bermusik, aliran folk. Sejauh ini, sudah ada 4 musik video yang direveal oleh Daramuda, nanti saya bakalan bahas satu-satu di bawah. Menariknya, semua musik yang dibawakan bercerita tentang hubungan manusia dan alam, kemudian semua lagu yang dibawakan diciptakan oleh penyanyi masing-masing, and guess what? Mereka berani banget untuk melakukan live recording. GILA! Sampai-sampai kita bisa mendengarkan suara embusan angin, kepak sayap burung, tepisan ombak pantai, suara gemericik air, dan lain-lain. Kalau kataku mah, tolok ukur sekeren apa musisi itu ya ketika mereka berani melakukan live recording, niat banget loh sampai masang-masang mixer di atas perahu! Cus ah langsung bahas ke musik video mereka. :D

1. Suara Dunia, Sandrayati Fay


Perempuan kece satu ini adalah penyanyi dan penulis lagu asal Bali. Saya sendiri belum pernah mendengarkan karya-karya dia sebelum ini, iya payah banget saya. Nah, di lagu ini, kekuatan vokal yang paling kuat dari Sandra yang saya bisa dengarkan adalah cengkoknya yang super duper folk banget. Lagu ini diciptakan oleh Sandra, terinspirasi dari masyarakat Mollo dari Nusa Tenggara Timur yang selama belasan tahun mencoba melindungi tanah kelahiran mereka dari para penambang marmer.

Di awal lagu, suara jangkrik di sawah dan petikan gitar yang manis mulai memanjakan telinga pendengar. Kemudian bersusulanlah vokal Sandra yang super berkarakter. Live recording ini memang benar-benar luar biasa, belum lagi lirik lagu yang disampaikan sungguhlah magis. Ah, ya, menurut informasi yang saya dapat, lagu ini direkam live dari Tegalalang, Bali.


2. Renjana, Danilla Riyadi





Suara embusan angin di awal lagu benar-benar menghipnotis. Lagu ini direkam live dari Yogyakarta. Berbicara soal Danilla, sebelum Renjana, saya sudah mendengarkan beberapa karya dia sebelumnya. Entah Ingin Kemana adalah salah satu favorit saya. Duh, suara Danilla itu timbrenya tipikal yang lebih rendah, jadi pas banget ketika membawakan lagu-lagu slow.

Lagu ini ia tulis karena terinspirasi oleh keindahan alam yang dilihatnya. Di lirik lagu, Danilla benar-benar mengungkapkan rasa sayangnya kepada alam yang ia pijak. Juara!


3. Apati, Rara Sekar


Saya seketika menangis ketika mendengarkan lagu ini. Duh, sedang dilanda rasa kangen yang super-duper sama Banda Neira, dan tiba-tiba tahu kalau kakak Isyana Sarasvati ikut terlibat di project kece ini. Senang bukan main!

Awal lagu dibuka dengan suara mesin kapal yang memecah air di sungai. Syahdu sekali. Kemudian disusul dengan petikan gitar super manis yang keren dari Rara. Lagu yang ditulisnya ini terinspirasi dari perenungan Rara terhadap kurangnya rasa tanggung jawab terhadap perjuangan para petani dalam melawan atas nama "pembangungan". Lagu ini direkam live dari Sungai Gledek Lanjeng, Madura. Saya melihatnya sih niat banget, sampai-sampai masang mixer di atas perahu yang pastinya ga mudah, belum lagi dengan keadaan perahu bergerak. Suara Rara berhasil bikin saya menangis. Kejer.

4. Golden Dust, Sandrayati Fay


Lagu ini baru aja dirilis pekan kemarin, dan parahnya saya baru tahu tadi siang, saat browsing-browsing di jam makan siang dan ketemulah saya dengan musik videonya. GILA GILA GILA ini kenapa bisa kece banget? Duh, saya langsung jadi super duper iri sama talenta Sandra yang luar biasa.

Lagu yang direkam live dari Candi Tebing Tegallinggah, Bali ini benar-benar magis dan menghipnotis. Dibuka dengan suara gemericik air dan lagi-lagi petikan gitar yang sedetik aja udah bikin eargasm tak karuan. Ceritanya, lagu ini ditulis Sandra karena terinspirasi dari siklus tubuh perempuan yang ia coba pahami. Ia mempertanyakan kok ya siklus seperti datang bulan perempuan masih tabu di kalangan masyarakat modern. Sandra mencoba menggali lebih dalam, dan akhirnya dia berkesimpulan kalau siklus tersebut merupakan bagian terpenting dalam hidupnya, karena itu bukan hanya berkaitan dengan lahirnya manusia, tapi juga kelahiran karya-karya yang diciptakannya.


SUPER DUPER SUPER EARGASM!!!

Sejauh ini, baru ada empat musik video yang dirilis oleh Daramuda Project di channel Youtube di sini. Indonesia butuh lebih banyak musisi berkelas seperti mereka. Sumpah, musik yang mereka sajikan benar-benar berkelas dan superbbb. Cus, langsung didengarkan saja, kalau mau tahu perkembangan project ini, bisa langsung follow Instagram mereka.

Saya sih berharap mereka bisa segera rilis secara fisik juga, saya pasti langsung beli deh. Oia, lagu-lagu ini juga belum tersedia dia platform musik digital. Dah ah, langsung dengerin aja. Saya mau lanjutin nulis esai tentang pernyataan-pernyataan seorang filsuf David Hume dalam penolakan dan prevalensi dari pikiran manusia tentang realitas dan sertifikasi Tuhan. Haha, sounds memusingkan ya? Sambil dengerin Daramuda Project dong biar ga makin pusing! :D


Virginia, di tengah ketakutan karena ada kabar bakalan badai salju malam ini, 2018

Comments

Popular Posts