[Bincang Film] Posesif; Toxic Relationsick



Posesif/po·se·sif/ /posésif/ a bersifat merasa menjadi pemilik; mempunyai sifat cemburu (adj)


DANGGG!!!

Mumpung lagi spring break dan saya merasa lelah jalan-jalan, akhirnya saya memilih untuk menghabiskan waktu dengan menonton film dari pagi sampai ketemu pagi lagi. Film yang ditonton campur aduk, dari horor sampai komedi, dari film Amerika sampai film Afrika Selatan. Serandom itu.

Dan, pagi ini saya memutuskan untuk menonton salah satu film Indonesia produksi tahun 2017 yang sebelum ditayangkan di bioskop udah dapat penghargaan banyak banget di Festival Film Indonesia, Posesif. Makin terpancinglah saya untuk menonton filmnya. Belum lagi yang berperan sebagai aktor utama itu adalah mantan kekasih aktor kesayangan saya, Adipati Dolken, yang aktingnya makin ke sini makin matang, dan juga aktris pendatang baru, Putri Marino yang cantiknya ndak nyantai itu (yes, make up nikahan dia aja sumpah super sederhana), selain cantik, saya sempat ndak percaya kalau Posesif ini adalah debut pertama dia sebagai aktris, gila perannya kece banget!



Balik ke cerita film, awal ngeliat posternya sih I was like err... Apakah ini bukan film remaja Indonesia berlatar anak SMA yang bisa berubah jadi serigala-serigala? Haha. Pas nonton trailernya, duh, saya makin-makin jatuh cinta, karena di akhir trailer, disuguhkan konflik yang cukup kompleks bagi kisah percintaan anak remaja pada umumnya.


Ceritanya, Dolken yang berperan sebagai Yudhis dan Putri yang berperan sebagai Lala adalah sepasang kekasih anak SMA yang super unyu. Di awal cerita, saya sendiri sebagai penonton udah bisa nangkep banget kesan creepy dari Yudhis yang udah tahu semua tentang Lala dari media sosial Lala lewat stalking. Singkat cerita nih, mereka jadian. Ya gitu, seru-seruan pacaran a la anak SMA (DAN SAYA GA PERNAH NGERASAIN PACARAN MASA SMA COBAK HAHA). Nonton, main bareng, melakukan hal-hal seru dan gila bareng, ya begitu-begitulah. Saya nontonin menit-menit awal adegan mereka sedang berkasih-kasih itu juga kayak yang senyum-senyum lucu. Sampai pada akhirnya, karakter Yudhis terkupas perlahan.

So, diceritakan kalau Yudhis ini adalah tipikal pasangan yang super posesif, seperti judul filmnya. Dia sangat-sangat mengekang si Lala yang ceritanya adalah seorang atlet lompat indah juga. Di beberapa scenes (kutak mau spoiler) ditunjukkan kalau si Yudhis ini ga segan untuk melakukan hal gila demi Lala. Dia juga ga segan untuk main kasar ke Lala kalau dia sedang emosi. Kalau ga mukul Lala, ya si Yudhis bakalan memukul benda-benda yang ada di sekitarnya. Kalau udah, ntar dia bakalan ngemis-ngemis maaf ke Lala dengan menyakiti diri dia sendiri (kayak nampar sambil minta ampun), atau melakukan hal-hal romantis yang bikin hati Lala luluh. Nah, namanya juga cinta, Lala berkali-kali luluh sama perlakukan Yudhis. Udah dinasehatin sama sahabatnya, Lala hanya bilang kalau Yudhis butuh dia, dan yakin kalau Yudhis bakalan berubah satu saat nanti. Gitu terus putarannya, udah kayak lingkaran setan. Kalau penasaran, cusss langsung nonton filmnya aja.

Hubungan memang banyak yang ga sehat. Baru aja kemarin, salah satu seleb IG junjunganku, Ci Andrea, posting soal curhatan orang-orang yang pernah mengalami hal-hal kurang baik di relationship mereka yang ga sehat (btw, follow IGnya deh, seru-seru banget cerita di story dia). Nah, hampir 99% dari mereka yang pernah menjalani hubungan "sakit jiwa" tersebut mengaku kalau mereka memilih untuk tetap bertahan dengan pasangan "gila" mereka karena yakin kalau cinta bisa mengubah kelakuan si pasangan. Kenyataannya NOPE. Mereka semua sepakat kalau kalian mengalami tindak kekerasan, baik itu verbal apalagi fisik, TINGGALKAN orang tersebut. Mereka ga akan pernah bisa berubah. Cinta ga akan bisa berbuat apa-apa, karena yang bisa mengubah kelakuan mereka itu ya diri mereka sendiri. Ada loh yang udah ditonjok, dikata-katain, diinjek, tapi masih memilih bertahan di toxic relationsick cuma karena alasan yakin si pasangan bisa berubah, kenyataannya HELL NO!



Film Posesif ini bagus banget. Kalian wajib tonton deh. Film ini mengajak kita untuk lebih aware soal hubungan yang sedang kita jalani dengan pasangan, apakah itu termasuk sehat atau ga, apakah itu worth it untuk diperjuangin atau lebih baik ditinggalkan. Pesan utamanya adalah, cintai diri kalian sendiri dulu sebelum mencintai orang lain, apalagi dengan mengorbankan diri kalian untuk dibonyok-bonyokin secara lahir dan batin. Nilai buat film ini? 9/10 dong!


Virginia, Maret 2018


all gif from here.

Comments

  1. Pas nonton film ini , semacam nggak tega gitu si adipati nampar nampar mukanya yg cakep *loh .
    Akting mereka pada bagus-bagus gitu kalo diinget-inget lagi 😊

    Salam kenal
    www.diahestika.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha, iya duh, kayak pengin langsung usap-usap pipi dia sehabis adegan nampar-nampar itu. :D

      Delete
  2. Putri marino ini memang nggak nyantai. Sudahlah jadi aktris terbaik eh tahu-tahu nikah sama chicco jericho. Hihi

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts