#SusupoCantik: Patah Hati, Sejuta Rasanya!



 Krek..krek..krek!

Gitu ya bunyinya patah hati? Eh, kata siapa hanya jatuh cinta yang berjuta rasanya? Patah hati juga punya berjuta-juta rasa loh. Ciyus.



Matik. Itu kata pertama yang keluar dari mulut saya, waktu Ila, partner susupo (gosyip) saya mengusulkan tema patah hati. Disusul dengan kalimat, "Kamu pernah patah hati, Ki?"

Baca Punya Ila, yuk!
Untukmu yang Sedang Patah Hati
 

JENG JENG JENG...

Apakah saya pernah patah hati? Alhamdulillah tidak. Tapi kalau linu hati, pernah.  Eh, sama saja ya?



Jadi, menurut WikipediaPatah hati adalah suatu metafora umum yang digunakan untuk menjelaskan sakit emosional atau penderitaan mendalam yang dirasakan seseorang setelah kehilangan orang yang dicintai, melalui kematian, perceraian, putus hubungan, terpisah secara fisik atau penolakan cinta.

Oke, dibahas satu-satu aja kali ya. Sakit emosional atau penderitaan mendalam. Hm, kalau dilihat dari makna yang itu, bisa tergantung perspektif masing-masing ya. Penderitaan mendalam yang saya ingat sepanjang 22 tahun hidup saya, ya ketika terserang (maaf) diare, yang bikin saya harus diopname di rumah sakit selama hampir sepekan. Makan tak enak, tidur tak nyenyak, Mak. Itu sih penderitaan terbesar. Kalau secara emosional, ya palingan siksaan tinggal jauh dari orang tua jadi beban emosional banget ketika zaman saya kuliah dulu.

Kehilangan orang yang dicintai melalui berbagai musibah. Kalau kematian, absolutely yes. Saya pernah "patah hati" bukan main saat kakek saya berpulang. Saya juga pernah nangis kejer waktu KKN, karena dapat telepon kalau kucing saya mati karena sakit. Perceraian? Amit-amit *ketok kepala-ketok meja-ketok kepala-ketok meja*, putus hubungan? Ndak pernah sih ya, amit-amit juga, terpisah secara fisik, iya pernah banget sama Mama Papa, penolakan cinta? Huhu, saya mah anaknya receh banget, Sist, ditolak sama ponakan saat mau sun pipi aja sudah bisa bikin saya patah hati.



Wait, tapi saya tahu apa yang dimaksud Ila di sini, maksudnya apakah saya benar-benar pernah merasakan patah hati yang disebabkan oleh kekasih hati. Berat banget ya? Tapi jujur sejujur-jujurnya, saya belum pernah (jangan sampai dong ya) merasakan yang namanya patah hati karena putus cinta. Banyak sekali teman-teman saya yang pernah merasakannya, dan bahkan saya lihat ada yang efeknya sampai parah banget.

Ada nih pernah, waktu itu saya sedang asyik kuliah, tahu-tahu, saya dapat telepon dari adik kontrakan saya, kalau dia harus pergi ke fly over, buat nolongin temannya yang mau bunuh diri. Di situ saya mulai penasaran, duh kok bisa ya si anak itu mau bunuh diri. Masalah skripsi kah? Wew, sedangkan mereka baru di tahun pertama. Sampai akhirnya saya diceritakan versi lengkapnya sama adik kontrakan saya itu, kalau ternyata  si temannya (cewek) mau lompat dari fly over karena patah hati. DOH. Patah hati, Teman-teman. Saya langsung speechless di situ. Bergidik ngeri juga. Akhirnya temannya betul-betul lompat, tapi kakinya patah, dan kabar baiknya bagi kita, dia ndak sampai meregang nyawa, dan bisa jadi itu hal yang sangat buruk bagi dia. Karena duh, udah ketahuan mau bunuh diri, dan ajal belum datang ke dia. Begitulah.

Jadi memang, patah hati itu mbikin gangguan ke psikis seseorang juga. Banyak banget-banget cerita yang menyeramkan soal seseorang yang patah hati.

Nah, barusan, saya merasakan patah hati. Benar-benar baru saja, sekitar 10 menit yang lalu. Saya dapat undangan dari crush saya zaman SMA dulu. Woahaha. Jadi Ila, inilah patah hati ringan yang saya maksud di chat itu. Saya memang anaknya receh banget, La, udahlah terima undangan nikah dari orang-orang yang saya kagumi, bisa cukup bikin hati saya mendung, dan buru-buru cek akun IG dia dan calon mempelainya. *menatap nanar layar gawai*

Hm, tapi saya ndak sampai nangis atau misuh-misuh, kok. Masih batas wajar banget. Ya udah, abis itu hepi-hepi aja dan ikut komen "Barakallah ya, semoga samara," di postingan undangannya. Iya, saya memang gampang sedih dan gampang pula bahagia. palagi kalau dapat komentar yang aneh-aneh.


Baca tulisan saya soal komentar-komentar yang BIG NO di sini.

Untuk teman-teman yang sudah telanjur merasakan patah hati, saya tidak bisa suggest apa-apa ke kalian. Bilang sabar atau semoga cepat move on pun rasanya saya kok kurang pantas ya. Yang jelas, kalian harus ingat, ya udahlah ya artinya dia yang berlalu bukan jodoh kalian. Apa yang baik menurut kita, belum tentu baik menurut Tuhan, pun sebaliknya. Jadi tiada kata lain yang saya ungkapkan selain selamat survive dari patah hati kalian, semoga kalian menemukan hati baru yang tak mbikin sakit hati kalian lagi. XOXO!


All gifs from here.


Comments

  1. hahaha... naudzubillah, ila te sampe mau bunuh diri.. oalaaaah ini ya patah hati ringan..halaaaaaaah :p

    ReplyDelete
  2. dunia ndak berhenti saat kau patah hati, tenang

    salam
    gabrilla

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts