[Bincang Buku] Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas







Judul          :  Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas
Penulis       :  Eka Kurniawan
Penerbit      : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan      : Ketiga / Desember 2015
Tebal buku : 243 halaman
ISBN          : 978-602-032470-8




Kasar. Semau penulisnya. Tidak jaim. Tiga kata top teratas untuk buku ini. Ah, ya, sebelum membacanya, pastikan kalian berusia 21+, sebab buku ini merupakan novel untuk dewasa. Bukan Eka Kurniawan namanya, kalau gaya menulisnya tidak jujur. Buku ini termasuk buku yang dikategorikan "ngangkang" oleh beberapa sastrawan, sebab gaya bahasanya yang vulgar sekali. Setelah membaca novel Cantik Itu Luka sebelumnya, saya jatuh sayang dengan cara menulis Eka yang teramat jujur, jadilah berturut-turut saya membaca semua novelnya, sampai ke novel SDRHDT ini.

Kisah bukunya sebenarnya amat sederhana, tapi melibatkan banyak tokoh, sama seperti novel-novel Eka yang lain. Cerita di novel ini berfokus tentang seorang lelaki bernama Ajo Kawir yang kelelakiannya tidak bisa "berdiri". Awalnya, saya tidak tahu tentang apa novel ini, cuma "tahu" kalau ilustrasi sampulnya lucu. Setelah baca dua halaman pertama, ternyata betul-betul kalau fokus cerita novel ini soal burung. lol.

Kembali ke bukunya. Di sini, Eka bercerita tentang seorang lelaki bernama Ajo Kawir yang burungnya tidak bisa berdiri. Nah, soal kenapa sampai terjadi demikian, Ajo Kawir punya kisah masa remaja yang membuatnya trauma, berhubungan dengan "kelelakiannya" itu, sampai-sampai menyebabkan trauma dan burungnya tidak bisa difungsikan.

Ajo Kawir memiliki seorang teman karib sejak kanak-kanak bernama Si Tokek. Ajo Kawir pun telah melakukan berbagai cara untuk mengembalikan "keperkasaan" burungnya, mulai dari mengolesinya dengan cabai, menyengatnya dengan lebah, sampai membaca buku-buku stensilan. Hasilnya nihil. Si Burung tetap tertidur pulas. Sampai pada titik di mana Ajo Kawir merasa frustrasi, hampir saja ia memotong burungnya dengan kapak, tapi dicegah oleh kawannya, Si Tokek.

“Tetap tak berdiri meskipun dua belas pelacur telanjang di depannya, dan segala hal telah dicoba untuk membangunkannya.” (Halaman 30)

Pada akhirnya, Ajo Kawir pasrah. Ia menjalani hidup dengan normal. Di masa dewasanya, ia bertemu dengan seorang gadis yang mencintai dan mengetahui kekurangannya, Iteung. Iteung memaksa untuk dinikahi, dan pada akhirnya mereka menikah. Sampai kemudian, Iteung hamil dari hasil perselingkuhannya dengan sahabatnya sendiri, Budi Baik.

Ajo Kawir memilih pergi meninggalkan istrinya yang telah berkhianat, dan memutuskan menjadi seorang sopir truk. Di sana, ia menemukan banyak pengalaman, bahkan ia telah melupakan "kekurangannya" dan hidup normal seperti biasa.

Penokohan dalam novel ini sangat "ramai", bahkan ada beberapa yang tidak bersinggungan dengan tokoh utama, Ajo Kawir. Semua tokoh berhasil membikin gemas pembaca dengan penceritaan yang kuat oleh Eka. Saya salut sekali dengan gaya menulisnya, tidak heran jika Eka berhasil menelurkan beberapa novel yang dialihbahasakan ke beberapa bahasa dan juga mendapatkan apresiasi penghargaan, baik di jenjang nasional maupun di jenjang internasional.

Lalu, bagaimana akhirnya petualangan seorang Ajo Kawir? Bagaimana nasib istrinya, Iteung? Apa kabar teman baiknya, Si Tokek, lalu, apa yang terjadi dengan selingkuhan istrinya, Budi Baik? Nah, untuk menuntaskan dahaga penasaran teman-teman, silakan baca sendiri bukunya. Dijamin akan terhanyut. Eits, tapi sebelumnya, pastikan usia kalian sudah 21+ ya, karena di buku ini akan banyak sekali ditemukan kata-kata kasar dan adegan vulgar. Happy reading!

Comments

  1. Saya pengen beli ini loh mba cari ko ga ada hhehe kalau mau jual lempar qu y mba harganya miring tp xixixi. Uda masuk list to read di goodreads syg blm nemu yg jual. Salam kenal mba ^^ hub saya y mb klo mu jual klo mau kasih apalgi wkwkwk *lemparsendal

    ReplyDelete
    Replies
    1. Halo, Mbak Herva. Hihi, saya sayang banget utk ngejualin buku2. :(
      Ada kok di Gramedia, Mbak. Saya dulu jg dapatnya di Gramedia Manado. Tapi coba ke situs resminya Eka Kurniawan. Ah, terima kasih sudah mampir, Mbak. :)

      Delete
  2. bagaimana pemerintah bisa mengendalikan bahkan sampai kelelakian seseorang. :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Haha, iya, pesan tersiratnya itu ya termasuk. Terima kasih sudah mampir! :)

      Delete

Post a Comment

Popular Posts