Kemarau di Gelas Kopimu

cr


kemarin terakhir kita seruput segelas kopi pekat berdua
sembari memunggungi hujan yang merintih-rintih
mata kita merayapi pekat-pekat yang menggantung
kemudian bersama lupa, angin sedang bergemuruh di dada
berdesir-desir mengusap degup yang bermandi peluh


besok, katamu

usai semua kenangan yang usang terpangkas
kau akan duduk kembali berhadap-hadapan
menatap wajahku yang kebas menahan gigil
ada yang serupa ingin tumpah dari bendung matamu
sampai akhirnya
perpisahan kuucap


lusa, kita kembali berpapasan

di kedai kopi kesayangan, merangkul sepasang lengan yang berbeda
pucuk mata kita bertumbukan
ada luka kutemukan di sana
tatapanmu berbisik pedih
merayakan rusuh hati yang menitip sembilu-sembilu luka
kau kata; perpisahan kita serupa kemarau yang tiada usai


Luwuk, 2016

Comments

Popular Posts