Perempuan yang Pada Kepalanya Menyubur Diorama

cr

satu malam yang bulan semakin meninggi
ada dua anak sungai yang mencari tepian ke batas-batas
kaki perempuan itu serupa menanjaki kelokan kelam yang jauh dari pandang
di dadanya yang bergemuruh, begitu banyak amarah serta sedih yang ia pendam
hari sesudah besok, didapati olehnya kenangan yang hitam tumbuh lebat di setapak
semakin ia mencoba menebasnya, semakin perih ulu perasanya
katanya, coba ia pupuki ulang-ulang, mungkin bisa setelah itu
setelah itusetelah itutidak juga. tidak sama sekali
ia masih merasa kesakitannya mengular memanjang di sepanjang tarikan yang ia buat
betapa kesakitan menjadi begitu setia kawan padanya
jelas mencetak di segara rambutnya yang ia bilas dengan ampas kelapa
begitu bau minyak amis menguar, sejurus pula apa yang ia tahan di kepalanya keluar

satu pagi yang matahari masih mengantuk

ada dua anak panah yang lahir dari gemuruh matanya
melesat memasuki belukar-belukar perasaan yang belum bisa berdamai rasanya
sampai besok
besoknya lagi
hingga besok setelah besok
kujumpai ia masih bersetia dengan apa yang ia jaga

Comments

Popular Posts