Temu Kembali

Kita seperti sedang berjalan menuju titik yang sama. Setelah pena saya seperti mengeriput. Setelah peluh saya bagai mati rasa. Kita seperti diizinkan kembali untuk menjahit kenangan-kenangan usang yang sudah lama tak ditengok di laci waktu. Hati-hati kita hampa. Tak terisi udara. Pun sesak seperti enggan mengisi ruang. Saya selalu menyisipkan jejak untuk kau temukan. Entah itu bisikan, ranting-ranting patah, atau remah roti. Semoga kau (kelak) cepat ke sini, di hati ini, Tuan.

Comments

Post a Comment

Popular Posts