#SusupoCantik: Tren Nikah Muda
Aloha, Gengsss!
Ini adalah seri pertama dari #SusupoCantik, project saya sama Faradilah Karim, karib masa kuliah sampai sekarang. FYI, susupo itu bahasa Luwuk, yang artinya ngegosip.
Jadi, serial ini akan terbit setiap Senin malam, dan kami akan ngebahas topik yang berbeda setiap pekan. Kok bikin project beginian? Iya, biar saya makin rajin nulis, biar tiap pekan bisa update blogpost, biar tiap pekan bisa nulis bebas lagi (soalnya setiap hari saya kerjanya nulis straight news muluk. Hikshaha..
Btw, pembahasan kita untuk pekan pertama itu adalah, ehm, menikah muda. Haha, please jangan bully kami.
Baca punya Ila
So yah, menikah muda emang lagi ngetren sekarang ini. Semua orang berlomba-lomba (iya sih, fakta banget ini mah) buat menikah di usia yang masih sangat-sangat muda. Entah kenapa, kalau bisa sih saya nyebut ini sebagai gerakan ya, haha. Iya loh, soalnya sampai ada yang bikin petisi dan juga meramaikan hastag ayo menikah muda dan sebagainya. Ngeri ey.
Apakah saya termasuk pemberontak dari kegiatan ini? No. Bukan, kok. Dibilang mendukung juga bukan. Gimana, ya?
Begini, soalnya masing-masing orang kan punya tiap-tiap. Kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk bisa sama dengan apa yang kita pikirkan atau apa yang kita inginkan, termasuk prinsip menikah muda. Ketika kamu adalah salah seorang dari yang setuju, monggo, tapi ingat, jangan memaksakan pandanganmu itu ke orang lain.
Kenapa? Karena nggak akan bisa loh kita memaksakan orang untuk fit our shoes. Itu mustahil banget.
Memangnya kenapa dengan menikah muda? Nggak ada apa-apa. Bagus malah, untuk kalian yang memang sudah punya chance serta ruang untuk melaksanakannya, disilakan. Tapi, please ndak usah misuh-misuh atau teriak-teriak soal gerakan itu, sampai membikin orang lain sakit hatinya. *tabuh rebana
Sakit hati? Iya bisa saja. Status atau apapun yang kalian bagikan di dinding media sosial yang kalian sebut sebagai gerakan menggerakkan hati orang untuk menikah muda atau apalah itu, bisa saja mengundnag pedih perih di hati orang lain. Banyak orang yang sudah berusaha sekuat tenaga untuk dimudahkan jodohnya, tapi belum ketemu juga. Banyak juga orang yang sudah punya kesempatan untuk itu, tapi lebih memilih untuk menyekolahkan adiknya atau menjadi tulang punggung keluarganya dulu sebelum ia menikah. Bisa jadi.
Atau, di belahan dunia sana, ada orang yang juga sedang mengampanyekan gerakan tidak menikah, atau memilih untuk tidak menikah di sisa umurnya. Ada. Karena menikah ini kan hak setiap orang.
Yang lagi heboh kemarin soal nikahan anak salah seorang tokoh agama yang usianya masih amat-amat belia, yang memutuskan menikah. Saya salut. Wih, betapa tidak, di usia segitu kalau ndak salah saya masih pusing soal SNMPTN di kampus idaman, eh dia malah udah berpikir jauh untuk membangun keluarga yang sakinah. Di usia segitu ketika saya masih asyik bikin pusing kedua orang tua, eh dia malah memutuskan untuk menikahi anak orang di jalan yang diridhoi. Asyik BGT, Gengs.
Tapi, sehari dua hari setelahnya, kok ya banyak meme menyebalkan yang bertebaran di sana sini soal itu. Mulai dari celetukan soal "eh, dia aja 17 tahun udah nikah, kamu yang udah tua kok belum-belum aja sih?" like seriously, itu NGGAK lucu banget.
Baca soal komentar yang nggak banget di sini.
Karena kembali lagi, Gengs, semua orang punya jalan pikiran masing-masing, semua orang punya tiap-tiap, semua orang punya waktunya. Jika memang kamu adalah salah satu yang setuju soal menikah muda, that's good for you. Dan kalau kalian salah seorang dari yang menentang pernikahan muda, ya udah sih ya. Intinya sih mind your own business.
Sampai ketemu di #SusupoCantik selanjutnya.
XOXO.
Gifs from here.
Segera menikah sebelum terlambat hhhhh
ReplyDeleteAstaga, Pak Jati komen di sini, haha. Seperti yang saya bilang di atas, Pak, semua orang punya waktunya masing-masing. Mohon doanya saja supaya saya dikasih orang dan waktu yang tepat untuk itu. :)
Deletedan yang paling penting tiap manusia jodohnya gak selalu datang di usia yang sama, gitu lhooo, hehehe
ReplyDeletesalam,
kesya