#SusupoCantik: Cantik Itu...
Kalau kamu mau bicara cantik, banyak yang bilang yuk ah cek di TV aja, banyak kok iklan dan siaran byang mendefinisikan soal kecantikan di sana,
but please, stop it!
because I don't like it.
Meh. Jadi kalau kamu ndak suka, orang harus berhenti ngomongin itu, Ki? Lucu deh!
Yah, bukan juga sih, hanya rasanya gerah ketika orang-orang membicarakan soal cantik, dan melulu yang jadi tolok ukurnya ya yang tampil di TV atau yang dibicarakan di TV. Serius.
Baca punya Ila:
Coba deh diam liatin iklan di TV selama kurang dari lima menit, maka pasti kamu akan mendengar dan melihat begitu banyak iklan di TV yang memasang standar kecantikan perempuan di sana. they said cantik itu putih, berkulit mulus, bertubuh tinggi, berambut legam dan lurus serta agak minyakan dikit (?), dan berbagai standar-standar yang lain yang tidak semua perempuan itu punya.
Why?!!!
Karena perempuan itu cantik dengan keindahannya masing-masing, Guys. Klasik? Biarin, itu faktanya.
Parahnya, iklan-iklan atau tayangan di TV itu bikin perempuan yang tidak punya standar di atas jadi minder, soalnya, mereka kasih sugesti yang luar biasa menyeramkan di sana. misalnya, kamu adalah perempuan berkulit gelap dengan beberapa bekas jerawat di wajah, harus ditinggal pergi oleh pacarmu yang jatuh cinta sama cewek lain, kemudian kamu bertaubat dan segera memutuskan untuk menggunakan produk pemutih yang sebut saja ponggggs, kemudian tak lama berselang wajahmu putih bak porselen, dan kemudian pacarmu balik lagi deh ke kamu.
Are you serious?!!!
Duh, pokoknya nada iklannya begitu deh ya, membikin perempuan yang tidak memiliki standar kecantikan yang mereka obral itu semakin merasa tidak percaya diri. Belum lagi soal rambut, hampir sama juga nada iklan atau tayangannya, begitu juga.
Come on, semua perempuan itu istimewa. Saya bahkan kemarin sempat tertawa sedih ketika teman SMA saya yang mati-matian beli krim pemutih yang entah mereknya apa, demi mendapatkan kulit bersinar bak milik artis ibu kota, padahal serius, kulitnya itu sawo matang cantik khas perempuan timur. Ya Allah, kok gitu banget ya? Dan apa kata dia? Dia risih karena selalu dikatai hitam sama teman-teman dan lingkungannya, bahkan oleh keluarga terdekatnya sendiri.
Ini jadi peer banget ya, Teman-teman. Candaan yang kalian anggap hanya basa-basi atau selingan, itu bisa menyakitkan buat orang lain, dan jatuhnya akan jadi siksaan buat dia, kayak yang dialami teman saya tadi. Bahkan, di anak-anak kecil pun ya, kalau kita tanya soal perempuan cantik itu kayak bagaimana, jawabannya bikin miris,
"Yang kayak Raisa dong, Kak,"
atau
"Cantik seperti Reva pacarnya Boy,"
Syalala. Anak kecil pun memandang mereka yang tampil di TV sebagai tolok ukur kecantikan perempuan, bahkan tak jarang mereka saling ejek kalau merasa temannya "tidak cantik". Nah loh, salah siapa ini?
Teman-temanku, perempuan yang ada di seluruh dunia.. *mendadak serius*
Kita semua cantik. loh. Even, untuk saya pribadi, biasanya ada juga bunyi-bunyi sumbang yang bilang dih kepedean kamu bilang dirimu cantik, saya biasanya hanya balas tertawa dan tambah yakin bilang kalau saya cantik.
Yes, kita semua cantik. Kulitmu hitam, putih, kuning, atau kemerahan, wajahmu mulus, berjerawat, komedoan, atau pun punya bekas luka, rambutmu keriting, lurus, berombak, atau pun meranggas (?), serius, kalian cantik. Kecantikan itu bukan apa yang tampil di luar, tapi yang terpenting adalah apa yang ada di dalam otak dan hati kalian. Dan serius (lagi), semua perempuan benar-benar cantik secara harafiah, kita punya keunikan masing-masing. Kalau seluruh perempuan seisi dunia putih, nah loh, di mana letak uniknya?
Semua perempuan itu cantik. Ingat ya, Gengs!
Source |
With love,
Kiki.
Comments
Post a Comment