Di Satu Sore Saat Percakapan Kita Tiada Usai
cr |
ada empatbelas mata cerita yang bagus terus mengalir dari puisi-puisi yang kau tulis.
katamu. pelan sembari mengusap hidung yang dingin.
serupa, aku mengangguk. ketika begitu banyak mata yang coba kita terjemahkan
ketika pelan-pelan kita usap segala apa yang ada di ubun-ubun
ingatan kita semoga tidak melupa
ketika di senja yang basah ini, kita kembali duduk berhadapan
bercerita tiada usai tentang segala yang tengah kita maknai
sunyi pelan kita sesap masing-masing kopi pekat di hadapan. lalu bahagia-bahagia.
pada sebuah pemberhentian kita merenungi jarak-jarak doa yang telah kita bentangkan.
malam sudah semakin meninggi. pulang adalah pilihan yang jatuh pada kedua mata kaki kita.
Comments
Post a Comment