(4)
lalu, pernahkah kau menghitung berapa banyak air mata yang jatuh dari sesak-sesakku?
apabila tidak, maka jangan bicara
cukup diam
dengarkan saja isakku yang serupa hujan orang mati
pejam-pejam saja kelopakmu
napasku mungkin tak akan selega dahulu
tapi setidaknya mulutmu tak keberatan untuk diam
telingamu luas menampung semua kisah-kesahku
toh, pada akhirnya kau juga akan beranjak
mengelus rambut legamku seraya berdiri tegak kemudian berbalik
toh, pada akhirnya kau juga akan menghilang
kan?
apabila tidak, maka jangan bicara
cukup diam
dengarkan saja isakku yang serupa hujan orang mati
pejam-pejam saja kelopakmu
napasku mungkin tak akan selega dahulu
tapi setidaknya mulutmu tak keberatan untuk diam
telingamu luas menampung semua kisah-kesahku
toh, pada akhirnya kau juga akan beranjak
mengelus rambut legamku seraya berdiri tegak kemudian berbalik
toh, pada akhirnya kau juga akan menghilang
kan?
Comments
Post a Comment