Surau dan Kenangan yang Membeku di Dalamnya
dengan wangi deterjen khas mamak.
Bersusulan menuju surau kampung. Menatap tempat sampah surau yang disesaki kertas minyak. Kemudian kita berlarian masuk. Gaduh. Diteriaki Pak Ustadz karena mengganggu barazanji yang tengah berurai. Akhirnya kita duduk bersila, takut-takut menatap sebilah bambu yang dipegang Pak Ustadz, takut dipecut kalau-kalau kita mengacau lagi. Bunyi gemericik air dari tempat wudhu surau bersusulan merdu. Kita masih berdiam sambil meringis ngeri melihat Aco yang dicambuk karena menendang ember songkolo.
Tantangan permainan frasa dari Dik Rika.
Comments
Post a Comment