Sepotong-sepotong Puisi
(1)
dulu
dulu sekali
saya senang sekali memerhatikan alis matamu
ia mengelok
menghantarkan saya pada pusara kenangan
(2)
malam ini
ada yang datang lagi di kepala saya
seperti mengapit buku tua di ketiaknya
tentang kita, ucapnya
bukankah semua sudah kita labeli expired?
(3)
mata saya mendadak basah
pelupuk yang saya katup seperti pening
ada kamu di air mata saya
mengalir deras
menembus batas-batas samudera
(4)
kita sudah berjanji untuk saling melupakan
berjanji untuk saling menghapus jejak-jejak
melupakan raut wajah
menghilangkan ingatan tentang cara bicara
juga cara tersenyum
(5)
lalu mendadak kepala saya hadir tanya
"apa kabar?"
aduh
mulut saya kebas
tidak tahu arah bicara sekarang
(6)
lebih baik saya akhiri ini
titik
dulu
dulu sekali
saya senang sekali memerhatikan alis matamu
ia mengelok
menghantarkan saya pada pusara kenangan
(2)
malam ini
ada yang datang lagi di kepala saya
seperti mengapit buku tua di ketiaknya
tentang kita, ucapnya
bukankah semua sudah kita labeli expired?
(3)
mata saya mendadak basah
pelupuk yang saya katup seperti pening
ada kamu di air mata saya
mengalir deras
menembus batas-batas samudera
(4)
kita sudah berjanji untuk saling melupakan
berjanji untuk saling menghapus jejak-jejak
melupakan raut wajah
menghilangkan ingatan tentang cara bicara
juga cara tersenyum
(5)
lalu mendadak kepala saya hadir tanya
"apa kabar?"
aduh
mulut saya kebas
tidak tahu arah bicara sekarang
(6)
lebih baik saya akhiri ini
titik
Comments
Post a Comment