Tunggu
Pagi ini saya kembali menanak puisi
menyajikannya mengepul tepat di piring porselen yang mengilap
lauknya sederhana
segumpal rindu mungkin
atau segenggam sesak
saya dan puisi saya selalu terlahir dengan garis takdir yang serupa
Puisi saya sebentar lagi matang
pun saya dengan bebayang saya
ketika sungguh kau tak berkata iya
pun mulutmu katup untuk mengucap tidak
saya masih setia di depan perapian
menunggu puisi saya benar-benar selesai ditanak atau bahkan mengepul hangus
07.41. Pagi saat senyummu belum genap di sisi.
di bait pertama seolah puisi telah selesai dibuat, tp pas bait ke dua menunggu puisi yg blm usai? Matang, tp belum matang?
ReplyDeletePuisi yang sebentar lagi matang? Dibutuhkan banyak latihan untuk mematangkan.
ReplyDeleteAku selalu melihat puisi dalam semua benda; kipas yang sudah bosan berputar, gelas kosong berdebu, deretan buku-buku yang hampir berkutu, dan apa saja.
Tapi, aku tak pernah berhasil merangkai satu puisi utuh.
Ah ya, untuk puisi ini; I like it. Dan, coba lebih panjang. (^_^)