Kemungkinan
Ada banyak kemungkinan yang tumbuh subur di kepala saya. Kemungkinan bahwa usia rindu yang saya miliki untuk kamu, bahkan jauh lebih tua dari usia kita berdua. Kemungkinan bahwa rasa rindu itu ingin segera dipensiunkan dengan penggenapan jumpa. Lalu kemungkinan tentang betapa rasa rindu itu belum menemui titik balik menjadi lipatan temu. Jauh. Terlalu jauh.
Saya ingin memangkas kemungkinan ketiga. Bahwa titik temu itu masih jauh. Tidak, detik-detik semakin mengalir deras menuju muara pertemuan kita, lipatan waktu terpenting dalam samudera kehidupan kita. Saya benci mengapa kemungkinan ketiga itu sangat susah untuk saya matikan dalam lahan kepala saya. Maksud hati ingin mematikannya dengan racun terbaik, namun waktu mengubahnya menjadi pupuk terhebat.
Saya rasa kemungkinan ketiga itu sudah semakin dewasa sekarang. Ia sudah paham bahwa kemungkinan keempat akan segera lahir. Ia tak bisa membantah apalagi menebas waktu. Kemungkinan keempat, bahwa rasa rindu itu akan ditebas habis oleh pertemuan yang tak pernah usai.
Malam. Oleh kamu. Dan untuk kamu.
S.A.F
Comments
Post a Comment