Lelaki Bermata Ombak
Saya sebut kau, Lelaki Bermata Ombak
kenapa?
di satu detik, mata kau menenangkan
saat detik berkayuh, tetiba mata kau serupa ombak
bergerus menepuk pasir
lalu menyisakan garukan berpola di bibir pantai
Lalu apa, Lelaki Bermata Ombak?
kau tengah mencoba menepuk pinggiran hati saya?
saya sudah saksikan kau sebelum senja meletupkan kuning saganya
bahkan saya tak katupkan kelopak saya
demi kau, Lelaki Bermata Ombak!
Sekarang, kau tengah mencoba menarik garis
membuat bujur melintang di sela hati saya
namun selamat, kau belum berhasil!
Comments
Post a Comment