Bersama Diri Sendiri
Detik ini tepat pukul 18.42 di bagian kota yang dinamai Makassar. Kata-kata saya berloncatan sana-sini. Dari kepala. Lalu ke hati. Dan terakhir mengalir melalui jemari. Saya bergidik ngeri, entah, akhir-akhir ini saya selalu merasa bahwa kamar bukanlah menjadi teman yang baik. Kamar saya terasa sedang dirajai sepi yang terlalu mengudeta apa-apa yang seharusnya menjadi milik saya.
Deru kipas angin. Kerlap-kerlip layar telepon genggam yang tak bertamu. Ikan hias di sudut. Gantungan baju penuh warna. Rak sepatu. Lemari cokelat yang padat. Ah, lalu apa yang bisa saya lakukan bersama mereka?
Tulisan kali ini tak punya arah. Hanya sekedar memanifestasi bahwa sang empunya sedang ingin menulis. Toh, ini adalah diari pribadi yang jarang dikunjungi tamu. Alhasil, saya memilih untuk bermesraan dengan diri saya sendiri.
Kontrakan C5 ditemani rintik yang merintih. Menyiksa.
Comments
Post a Comment